Seminar Program Mahasiswa Wirausaha UNDIP, Kemampuan Lihat Peluang Modal Penting

SEMARANG -Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar seminar zoom berjudul “Raih Peluang Usaha Menuju Mahasiswa Mandiri dan Inovatif”, Sabtu (27/3/2021). Seminar yang didukung Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip, Info Semarang, Creative Partner, Event Semarang dan beberapa komunitas usaha ini menampilkan Jatmika Prajayastanda SPt MBA selaku pendamping PMW Undip; serta Luluk Wahyu Setiawan, mahasiswa berprestasi dari Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan (IESP) FEB UNDIP yang juga seorang pengusaha.

Jatmika Prajayastanda yang juga seorang wirausaha, menceritakan momentum yang baik untuk memulai bisnis adalah saat masih menjadi mahasiswa. Jangan menunggu sampai lulus, sebab dengan memulai lebih awal maka ketika lulus tahu bisnis yang digelutinya bisa berkembang atau tidak. Memang saat akan memulai bisnis banyak yang mengeluh tidak punya ide. ‘’Pingin bisnis, tapi tidak tahu bisnis apa, begitu istilahnya,’’ katanya.

Menurut dia, cara mendapatkan ide bisnis bisa dengan mencermati peluang di sekitar kita. Dicontohkan bagaimana bisnis yang dilakukan sejumlah startup yakni dengan memberi kemudahan bagi masyarakat dengan melihat peluang dari apa yang sedang tren.

Dengan melihat tren akan memudahkan masuk ke pasar. Hal ini seperti yang dilakukan oleh para pelaku bisnis startup yang pandai melihat masalah yang ada di sekitar. Misal, saat Covid-19 ada kesulitan alat-alat kesehatan, maka penyediaan alat-alat kesehatan itulah yang bisa dijadikan bisnis baru. Dia mengingatkan agar bisnis baru yang dimasuki sebaiknya memberi solusi kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan kebutuhannya, sehingga life cycle bisnisnya bisa panjang

Jatmika Prajayastanda, pendamping PMW Undip. (Foto: Ist)

‘’Ide bisa dengan mengamati, meniru dan memodifikasi. Namun, jangan ditiru sama persis yang sudah ada. Sebab, kalau meniru persis, maka akan bersaing ketat,’’ jelasnya.

Ide pelaku startup yang menarik sebagai contoh adalah kemudahan mendapatkan tiket. ‘Traveloka jeli melihat lingkungan. Dia bisa menyelesaikan masalah, bagaimana dulu masyarakat saat membeli tiket kereta api dan pesawat harus antri. Dia memberi kemudahan layanan lewat online untuk pembelian tiket,’’ dia mengungkapkan.

Untuk memulai bisnis, saran Jatmika, jangan takut gagal. Harus bersemangat dan jangan menunda-nunda. Ada tujuh karakter yang diperlukan seseorang untuk berhasil dalam bisnis, yaitu mandiri dan berani, kreatif, mau belajar, pintar melihat peluang, fokus, semangat dalam artian pantang menyerah, dan lakukan sekarang. ‘’Intinya jangan ragu untuk memulai bisnis. Fokus pada pengembangan potensi diri. Tentukan tujuan, atur implementasi. Dan jangan takut gagal, sebab gagal adalah bagian dari belajar.”

Sementara itu Luluk Wahyu Setiawan mengungkapkan perlunya seseorang memiliki kelebihan yang dimiliki dan menerapkannya menjadi peluang. ‘’Ide itu bisa dari kelebihan yang kita miliki, setiap orang punya keunggulan. Bisnis juga dimulai dari kecil,’’ jelasnya.

Luluk Wahyu Setiawan, mahasiswa berprestasi. (Foto: Ist)

Dalam memulai bisnis, katanya, individu harus bisa mengelola kemampuannya, membangun jaringan atau networking, pandai menjual, komunikatif dan terampil menggunakan Information Technology (IT). Luluk yang juga Founder Kamipoenya, Owner Vincero Kantin, dan CO-CEO Helti Licious ini mengatakan, dengan mencoba memproyeksikan semua keunggulan yang ada di dalam diri, maka akan mengetahui kemampuan diri akan bisa dijadikan pengembangan yang tepat baik itu di bidang akademik, organisasi, prestasi dan bisnis.

Share this :

Category

Arsip

Related News