, ,

UNDIP dan ACIAR Menjalin Kerja Sama “IndoDairy Project Phase 2: Sustainable Smallholder Dairy Sector” untuk Peningkatan Produksi Susu di Indonesia

Sebagai upaya mencapai target Indonesia untuk memenuhi 60% kebutuhan susu nasional pada 2025, Universitas Diponegoro (UNDIP) menjalin kerja sama dengan Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), Badan RnD pemerintah Australia di bidang pertanian. ACIAR mendanai peneliti pertanian Australia dan kerja samanya dengan negara berkembang, salah satunya melalui IndoDairy Project Phase 2.

Kerja sama berjudul Evaluating Participatory Extension Approaches and Value-Chain Interventions to Sustainably Grow the Smallholder Dairy Sector of Indonesia” yang berlangsung pada 2023-2028, resmi disahkan melalui penandatanganan MoU oleh Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. dan CEO ACIAR Prof. Andrew Campbell. Penandatanganan MoU disaksikan oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Her Excellency Ms. Penny Williams, serta dihadiri oleh Wakil Rektor Riset, Inovasi dan Kerjasama Undip Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, MSc. dan Project Leader IndoDairy Project Phase 2  drh. Dian Wahyu Harjanti, DVM., PhD. Program ini adalah penelitian kemitraan pertanian internasional yang merupakan lanjutan dari IndoDairy Project Phase 1 yang telah dilaksanakan oleh ACIAR dan IPB pada 2016-2022.

Jumlah konsumsi susu dan produk berbasis susu terus meningkat di Indonesia dari tahun ke tahun, akan tetapi jumlah produksi susu segar oleh peternak Indonesia hanya dapat memenuhi 22% kebutuhan nasional dan 78% lainnya dipenuhi melalui impor. Peningkatan produktivitas peternakan sapi perah merupakan hal krusial, di mana dibutuhkan lebih banyak adopsi teknologi dan manajemen perternakan yang lebih baik. Akan tetapi 90% peternak sapi perah di Indonesia adalah petani kecil sehingga upaya peningkatan teknologi peternakan masih sulit dilakukan.

Selain itu, wabah Foot and Mouth Disease (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) menimbulkan masalah bagi seluruh peternakan sapi perah di Indonesia. Sapi perah yang terinfeksi PMK dan LSD mengalami penurunan produksi susu yang drastis (hingga 70%), atau bahkan berhenti memproduksi susu. Penguatan kesehatan peternakan sapi perah saat ini berfokus di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang merupakan produsen susu utama di Indonesia.

IndoDairy Project Phase 2 bertujuan untuk memperkuat hubungan erat antara kedua negara dengan memajukan industri susu skala kecil dan mengeksplorasi kegiatan penelitian baru di Jawa Tengah, dalam kemitraan antara ACIAR dengan Undip. Misi ACIAR adalah mewujudkan sistem pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan bagi masyarakat negara berkembang dan Australia, yang pada tahun 2023 ini memulai kerja samanya dengan Undip yang menuju World Class University. drh. Dian Wahyu Harjanti, DVM., PhD. (Country 2 Coordinator) sebagai koordinator memimpin tim Undip bekerja sama dengan KUD, sektor privat (industri pengolahan susu) serta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang merupakan sentra peternakan sapi perah di Jawa Tengah.

IndoDairy Project Phase 2 memiliki tujuan global pada tahun 2028 untuk memperluas rantai nilai susu inklusif petani kecil secara berkelanjutan di Jawa Tengah dan membantu petani untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat setelah diserang wabah PMK dan LSD. Selain itu, program ini juga mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yaitu: Tujuan SDGs ke- (1) mengatasi kemiskinan, (2) mengatasi kelaparan, (3) kehidupan sehat dan sejahtera serta kemitraan antara peternak dan industri untuk mewujudkan kemandirian pangan, dan (9) pengembangan industri dan inovasi di bidang peternakan sapi perah.

Undip turut aktif dalam membangun masa depan aman pangan (food-secure future), melalui Dairy Research Centre dan Animal Research and Teaching Farm di Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip. FPP Undip  memiliki tenaga ahli di bidang produksi susu, kesehatan dan kesejahteraan hewan, agribisnis teknologi pangan, agroekoteknologi dan teknologi pangan. Undip juga memiliki ahli metana dan fasilitas untuk mengukur keluaran metana dari sapi perah dan sapi potong yang terkait erat dengan isu global emisi metana. FPP Undip juga membentuk Tim Satgas yang terdiri dari Dokter Hewan untuk memberikan pendampingan kepada petani dan masyarakat.

Bersama tim yang dipimpin oleh Dian Wahyu Harjanti, DVM., PhD. diharapkan tim FPP Undip dapat memberikan yang terbaik dalam  IndoDairy Project Phase 2 bersama ACIAR untuk mensejahterakan petani dan peternak di Indonesia. (Titis – Public Relations)

Share this :

Category

Arsip

Related News