Tegal (20/07/2023) – Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu kebijakan yang harus diterapkan di setiap lingkungan kerja. Indonesia yang kini dikategorikan sebagai negara berkembang dimana era pembangunannya menjadi pusat perhatian, memerlukan hal ini sebagai bentuk kesadaran utama bagi pelaksana dan para pekerja.
Tidak bisa dipungkiri, pembangunan infrastruktur akan selalu ada baik di daerah kota maupun di pedesaan. Konstruksi yang dikerjakan dimulai dari tingkat paling sederhana sampai rumit. Tentunya hal ini membutuhkan kebijakan terkait K3 sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan.
Penyebaran informasi mengenai K3 di Indonesia masih dinilai kurang dengan dibuktikan data kecelakaan kerja akibat kelalaian pekerja yang tidak menerapkan hal tersebut masih tinggi. Padahal sistem K3 sendiri harus menjadi poin utama yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan kerja.
Hal ini tentunya menjadi sorotan pada salah satu desa di Kecamatan Kedungbanteng yaitu Desa Kedungbanteng, Kabupaten Tegal dimana terdapat banyak pembangunan seperti renovasi rumah yang melibatkan warga sekitar sebagai tukang bangunan. Namun, jika dilihat kondisinya para pekerja tidak menerapkan safety first seperti menggunakan alat pelindung diri (APD). Alat pelindung diri yang paling minimal untuk digunakan yaitu helm proyek, safety shoes, dan rompi proyek.
Berpijak dari permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN Tim II Undip Audrey Lize Saadiya dengan latar belakang keilmuan Teknik Sipil mengusung tema program kerja monodisiplin tentang sistem K3 dengan judul “Pemberdayaan Pekerja dalam Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Desa Kedungbanteng” sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan sekitar.
“Kalau K3 saya sedikit tahu tapi saat bekerja kami tidak pernah menggunakan helm atau baju proyek karena tidak ada arahan,” ungkap Pak Kuntoro selaku Ketua RW 07. “Tidak tahu juga dimana belinya yang bisa digunakan buat kerja di proyek,” katanya. Informasi tersebut menjelaskan bahwa masyarakat di Desa Kedungbanteng belum memiliki kesadaran akan pentingnya penggunaan alat pelindung diri sebagai bentuk implementasi K3 di lingkungan tempat mereka bekerja.
Pada kesempatan ini, salah satu Mahasiswa KKN Tim II Undip dalam program kerja monodisiplin mengambil peran untuk memberikan pencerdasan dan pemberdayaan mengenai kesehatan, keselamatan, dampak, serta bagaimana penerapannya. Tidak hanya itu, penjelasan terkait gambaran konstruksi di masa depan pun disampaikan sehingga pekerja bisa mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di bidang yang sama. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2023 bertempat di proyek renovasi rumah milik salah satu warga. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pekerja bangunan yang ada di lokasi. Luaran yang dihasilkan berupa poster tentang kepedulian terhadap sistem K3 yang disampaikan oleh Audrey Lize Saadiya kepada para pekerja bangunan.
Bentuk kegiatan pemberdayaan pekerja ini bersifat berkelanjutan dimana satu hari untuk pembekalan materi tentang K3 dan selama satu minggu untuk pengawasan terhadap penggunaan alat pelindung diri selama bekerja. Saat pembekalan berlangsung, para pekerja bangunan memberikan respon yang baik sehingga timbul rasa kepedulian dari Mahasiswa KKN untuk memberikan alat pelindung diri berupa rompi da7n helm proyek yang masing-masing berjumlah tiga. Menariknya lagi, terhitung satu minggu setelah alat pelindung diri diberikan, para pekerja masih menggunakannya dengan bangga. Terbukti pada kegiatan perbaikan infrastruktur desa yakni jembatan serta perbaikan BUMDES Pemancingan. Hal ini menunjukkan adanya keseriusan para pekerja dalam menerima materi serta menerapkan K3 di lingkungan kerjanya.
Tentunya kegiatan ini berjalan atas arahan dan saran dari Dosen Pembimbing Lapangan KKN yakni Bapak Dr. drs. Catur Kepirianto., M.Hum, Bapak Dr. Hersugondo, S.E., M.M. dan Ibu Ardiana Alifatus Sa’adah., S.Si., M.Si. serta Bapak Budiarso selaku Kepala Desa Kedungbanteng. Harapannya, antara atmosfer akademik dengan lingkungan desa bisa tersampaikan dengan baik sehingga bermanfaat untuk kehidupan masyarakat di Desa Kedungbanteng.