Dampak kemarau panjang 2023 mengakibatkan krisis air dan kekeringan yang melanda desa-desa di wilayah kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Sebanyak 13 sumur bor dibangun dari berbagai bantuan di wilayah Sragen bagian utara Bengawan Solo, tepatnya di Kecamatan Gesi, Mondokan, dan Sumberlawang, salah satunya bantuan sumur bor diberikan oleh Universitas Diponegoro.
Undip melalui P2KKN (Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata) melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa pemberian bantuan satu titik sumur bor di Kabupaten Sragen di Kecamatan Gesi, Desa Srawung, Selasa (27/9). Kegiatan dikoordinatori oleh Prof. Dr. Ir. Sri Puryono KS, M.P. dan diresmikan secara langsung oleh Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Hadir meninjau lokasi Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T. (Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Undip), Prof. Dr. Agus Subagio, S.Si., M.Si. (Wakil Ketua Bidang Penelitian), Prof. Dr. Rahayu, S.H., M.Hum. (Wakil Ketua Bidang Pengabdian), Kurniawan Teguh Martono., S.T., M.T. (Kepala Pusat Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata/P2KKN), dan Satriyo Adhy., S.Si., M.T (Sekretaris P2KKN).
Dalam sambutannya, Prof Sri Puryono menyampaikan Undip memberikan bantuan satu titik sumur bor di Kecamatan Gesi, Desa Srawung RT.08 untuk penyediaan sarana air bersih.
“Setetes air adalah sumber kehidupan kita. Agar sumber mata air terjaga, pohon-pohon ditanam saat memasuki musim hujan sebagai salah satu upaya menjaga sumber mata air,” ucapnya.
Senada dengan Prof Sri Puryono, Bupati Sragen, dr.Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati menghimbau warganya untuk menanam pohon seperti Gayam agar sumber air lestari.
“Bantuan titik-titik sumur diharapkan mengurangi dampak kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan. Telah dilakukan uji laboratorium juga dalam menaganalisa kualitas air,” kata Bupati Sragen.
Sementara ketua LPPM Undip menjelaskan latar belakang kegiatan ini awalnya adalah kecamatan Gesi merupakan lokasi Kuliah Kerja Nyata Undip.
“Kondisi saat ini di wilayah kecamatan di sisi utara Bengawan Solo tengah terdampak masalah kekeringan salah satunya di Gesi. Undip memberikan bantuan satu titik sumur bor sebagai bentuk empati dan perhatian Undip terhadap dampak kekeringan yang melanda Gesi,” ungkapnya.
“Undip selalu siap melaksanakan pengabdian dalam bidang apapun karena kami didukung personil dari berbagai multidisiplin ilmu, baik kegiatan pengobatan gratis, bantuan sarana air, atau membantu dalam kegiatan kebencanaan,” pungkas Prof. Jamari. (LW-Humas)