Tangan Bionik Undip Diapresiasi Menteri Pertahanan

Produk Inovatif Universitas Diponegoro (Undip) alat bantu Tangan Bionik Indonesia mendapat apresiasi dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat Peresmian Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Panglima Besar Soedirman, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/02).

Tangan Bionik Indonesia dikembangkan oleh Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI PT) Teknologi Kesehatan Center for Bio Mechanics, Bio Material, Bio Mechatronics, and Bio Signal Processing (CBIOM3S) Undip dengan melibatkan beberapa engineer, dokter dan tenaga medis dalam penelitian dan pengembangan produknya.

“Pagi ini saya hadir sebagai peneliti Undip, diundang dalam acara peresmian Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Panglima Besar Soedirman, di Jakarta Selatan. RS ini merupakan Pusat Rehabilitasi Prajurit TNI, termasuk yang amputasi. Salah satu produk unggulan yang diangkat adalah produk Tangan Bionik Undip yang dipakai oleh staff TNI-AU,” jelas Dr. Rifky Ismail, S.T., M.T. selaku Ketua CBIOM3S Undip.

Tangan Bionik Indonesia ini merupakan prosthesis dengan sistem mekatronik menggunakan baterai, motor, sensor dan sistem mekanik yang dibuat untuk membantu penderita amputasi bawah siku melakukan aktifitas harian dengan lebih baik.

Tangan Bionik Indonesia memiliki 7 jenis gerakan yang dapat digunakan untuk menjalani bermacam aktifitas harian seseorang dan membantu seseorang yang teramputasi sehingga bisa beraktifitas dengan lebih baik.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Panglima Besar Soedirman, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Peresmian ini juga sekaligus meresmikan 19 rumah sakit TNI lain. Peresmian digelar Senin (19/2/2024) pukul 09.00 WIB. Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Hadir juga Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Muhammad Ali, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, dan mantan Menkes Terawan Agus Putranto.

Share this :

Category

Arsip

Related News