Universitas Diponegoro (UNDIP) menjadi tuan rumah Simposium Internasional ke-4 tentang Pangan dan Agro-Biodiversitas (International Symposium on Food and Agro-Biodiversity / ISFA 2024) yang diselenggarakan pada 2-4 Oktober 2024. Bertempat di Oak Tree Hotel Semarang, pembukaan ISFA 2024 bersamaan dengan peluncuran Program Kolaborasi Internasional FIND4S yang inovatif. Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerjasama UNDIP, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D mewakili Rektor UNDIP secara resmi membuka acara pagi ini.
Mengusung tema “Untuk Pangan yang Sehat, Terjangkau, dan Berkelanjutan” / “For Healthy, Affordable, and Sustainable Food,” ISFA 2024 mempertemukan lebih dari 120 pakar, peneliti, dan profesional dari seluruh dunia untuk membahas isu-isu mendesak terkait ketahanan pangan, nutrisi, serta pertanian berkelanjutan. Delegasi dari Belgia, Australia, Jepang, India, Turki, dan berbagai negara di Asia Tenggara turut hadir dalam simposium ini untuk berbagi wawasan, mempresentasikan penelitian terkini, serta menjalin kolaborasi baru.
Peserta ISFA 2024 adalah delegasi di bidang pangan dari berbagai universitas, yang akan bertukar pikiran melalui diskusi panel ahli, dan juga presentasi penelitian yang bertujuan untuk menangani isu-isu kunci dalam mencapai sistem pangan global yang lebih berkelanjutan, tangguh, dan terjangkau.
Dalam pidato sambutannya, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerjasama UNDIP menekankan pentingnya ISFA 2024 dalam menangani tantangan global terkait sistem pangan. Sampai saat ini, permasalahan mengenai ketidakamanan pangan serta konsumsi makanan bernutrisi masih menjadi tantangan global. “Simposium ini menyediakan platform yang sangat penting untuk kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi masalah kompleks seperti ketidakamanan pangan, perubahan iklim, dan kebutuhan akan produksi pangan yang berkelanjutan. Kita bisa dapatkan jawaban yang disampaikan oleh delegasi dari berbagai belahan dunia dan bersama kita berkolaborasi untuk mencapai solusi yang sustainable atas permasalahan pangan,” ucapnya.
Simposium yang diselenggarakan bersama Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP ini mendapat dukungan dari Indonesian Food Technologists (IFT) dan skema World-Class University di UNDIP. Ketua penyelenggara ISFA 2024, Yoga Pratama, S.TP., M.Sc., Ph.D dalam sambutannya mengungkapkan harapannya agar acara ini dapat membangun hubungan jangka panjang dan jaringan kolaborasi antara peneliti dan profesional di seluruh dunia.
ISFA telah diakui sejak awal pada tahun 2014 sebagai forum terkemuka untuk pertukaran pengetahuan di bidang pangan dan pertanian. Simposium sebelumnya telah menghasilkan penelitian berpengaruh yang diterbitkan di jurnal ilmiah ternama, memperkuat diskursus akademik global mengenai sistem pangan berkelanjutan.
Selain simposium, UNDIP juga meluncurkan Program Kolaborasi Internasional FIND4S bertema “Meningkatkan Kapasitas Pendidikan Tinggi untuk Sistem Pangan Berkelanjutan Berbasis Data di Indonesia” / “Enhancing Higher Education Capacity for Sustainable Data-Driven Food Systems in Indonesia.” Inisiatif ini didukung oleh Uni Eropa dan bekerja sama dengan universitas-universitas bergengsi seperti KU Leuven (Belgia), University College Dublin (Irlandia), Universidade Católica Portuguesa (Portugal), dan Hochschule Anhalt (Jerman). Beberapa universitas di Indonesia, termasuk Universitas Semarang, Universitas Nasional Karang Turi, Universitas Tidar, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas 17 Agustus Semarang, dan Universitas PGRI Semarang, juga terlibat dalam Program FIND4S dan turut hadir dalam simposium ini.
Program FIND4S akan berfokus pada pembangunan sistem pangan berbasis data melalui kurikulum yang inovatif dan penguatan kelembagaan untuk menjawab kebutuhan solusi berkelanjutan di sektor pangan Indonesia. Wakil Rektor menekankan pentingnya kolaborasi ini, dengan mengatakan, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerjasama UNDIP sangat mengapresiasi adanya program ini, “Program FIND4S merupakan lompatan maju dalam memberdayakan universitas-universitas Indonesia untuk memenuhi tuntutan yang terus berkembang dari industri pangan, terutama dalam sistem pangan yang berkelanjutan dan berbasis data.” (ISFA FPP UNDIP Team – Titis Humas UNDIP)