Semarang – Keseruan rangkaian acara Dies Natalis Ke-67 UNDIP semakin meriah dengan penampilan dari civitas academica Universitas Diponegoro yang saling adu kreasi bidang seni musik diwujudkan pada ajang “Band Competition”. Acara yang diikuti oleh 14 peserta perwakilan dari kategori Dosen dan Karyawan (Tenaga Kependidikan) serta 7 peserta kategori mahasiswa masing – masing membawakan lagu andalan dengan masih mengusung tema “Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan” yang berlangsung di Gedung Prof. Sudarto, S.H. Kampus UNDIP Tembalang pada Kamis (17/10).
Band Competition atau kompetisi band sebagai salah satu agenda rangkaian acara Dies Natalis Ke-67 UNDIP yang memamerkan bakat dan kreativitas di bidang seni musik dengan pemanfaatan barang bekas menjadi nilai tersendiri.
Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. sangat mengapresiasi acara Band Competition yang pertama kalinya diselenggarakan oleh UNDIP dalam merayakan hari jadi ke-67. Penampilan dari Prof Suharnomo bersama Band Kantor Pusat yang terdiri dari Wahyu Septya Permataloka (BP UBIKAR); Ari Kristianto – BUK (unit Kepegawaian); Rahel Suminar Nandita Sianipar (BPSDM); Dono Pranoto (Muladi Dome); Eka Kusuma Wadhana (Muladi Dome); Sunu Tri Okta – BIKS (Unit Kerjasama); A. Budi Santosa, S.E., M.M. (Pengelola Muladi Dome & Dipohub) sebagai band pembuka menambah semarak suasana dengan membawakan 2 (dua) lagu.
“Alhamdulillah ramai sekali talenta-talenta UNDIP. Mengutip dari Buya Hamka dengan agama hidup makin terarah, dengan ilmu hidup makin mudah dan dengan seni hidup makin indah. Begitupun dengan kutipan pernyataan dari Prof Rhenald Kasali sewaktu orasi ilmiah Dies Natalis ke-67 UNDIP bahwa era sekarang orang bekerja harus memikirkan work life balance yakni dengan kesungguhan dalam bekerja dibarengi target yang maksimal tetapi juga tetap menciptakan ruang-ruang bahagia.” ucap Prof Suharnomo.
“Jika ingin bahagia dengan karier yang bagus harus mengikuti type B personality atau personalitas tipe B yakni orang yang termasuk tipe easy going dan enjoy at the most its self. Oleh karena itu sebagai insan-insan seni dinikmati saja dengan memberikan perform terbaik, mudah-mudahan talenta-talenta tersebut akan dilihat oleh para dewan juri,” lanjutnya.
“Semoga ini event pertama untuk band competition tampil dengan bagus, mudah-mudahan tahun depan bisa dilaksanakan lebih meriah lagi. Tetap work hard dan play hard sehingga work life balancenya diterapkan,” harap Rektor UNDIP sekaligus membuka acara band competition secara simbolis dengan memukul timbal/ drum.
Sementara saat sambutan Dr. Purnawan Adi Wicaksono, S.T., M.T., selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Fakultas Teknik (FT) UNDIP menyatakan ucapan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung dan terlibat penyelenggaraan acara festival Band Competition dalam rangka Dies Natalis ke-67 UNDIP disela-sela kesibukan pekerjaan masing-masing.
“Kami berharap dari lomba band ini muncul talenta-talenta dari UNDIP yang nantinya bisa berkibar dilevel yang lebih tinggi,” tutur Purnawan.
Adapun pemenang Band Competition kategori Dosen dan Tenaga Kependidikan untuk juara pertama diraih oleh Band Plonk dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM); juara kedua diberikan kepada Fakultas Hukum (FH) dengan Band Anak Hukum dan juara ketiga diperoleh Band Karepe Dewe (BKD) dari Fakultas Psikologi.
Sedangkan untuk kategori mahasiswa pemenang juara satu diraih oleh Sakutala Band dari (FISIP); juara dua dimenangkan Blue Surgeon dari Fakultas Kedokteran (FK) dan juara ketiga Studio 8 Band dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).
Ditemui usai acara, Dr. Muhammad Luqman Hakim, S.T. selaku Ketua Panitia, mengatakan tujuan dari acara kali ini adalah supaya dapat membuat seluruh kontestan lebih kompak dalam bandnya masing-masing. “Jadi tujuan dari acara lomba band ini untuk membuat kita lebih kompak, jadi lebih solid meskipun berkompetisi,” ujar Lukman.
Untuk unsur penilaian band competition mencakup kepatuhan alat musik dari barang bekas, adanya lirik UNDIP; kekompakan personil dan harmonisasi musik; performa (aksi panggung, interaksi, dll) dan keindahan musik (nilai seni).
Ia juga mengungkapkan, bahwa untuk pengambilan juri dalam lomba band ini diambil dari luar kampus salah satunya dari UNNES. Hal ini supaya tetap mempertahankan netralitas panitia. “Kita mengambil juri dari luar dan profesional di bidangnya karena biar menjaga netralitas,” pungkasnya. (DHW-Humas)