UNDIP Jalin Kerja Sama dengan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Universitas Diponegoro (UNDIP) menandatangani Nota Kesepahaman dengan Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta pada Senin, 28 Oktober 2024 pukul 13.00 WIB bertempat di Gedung Widya Puraya kampus UNDIP Tembalang. Penandatanganan ini dilakukan oleh Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., dan Rektor UDB Surakarta Assoc. Prof. Dr. Singgih Purnomo, M.M.

Acara penandatanganan tersebut turut disaksikan oleh Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Kerja Sama, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D., Ketua Lembaga Pengelola Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Prof. Dr. Ir. Bambang Waluyo Hadi Eko Prasetiyono, M.S., M.Agr., IPU., Kepala Biro Inovasi dan Kerjasama Dwi Cahyo Agus Setyawan, S.KM., M.Si., serta rombongan dari UDB Surakarta.

Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. menyambut baik kerja sama ini dan menyampaikan apresiasi kepada UDB Surakarta atas kesempatan yang diberikan. “Tentunya kami membuka diri pada kerja sama ini, akan ada banyak hal peluang kerja sama dan kebutuhan lainnya yang dapat kita diskusikan lebih lanjut,” kata Prof. Suharnomo.

Dalam pertemuan tersebut, Prof. Suharnomo juga menyampaikan bahwa sesuai arahan Menteri dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi agar universitas dapat relevan dan bermanfaat bagi masyarakat, UNDIP mempunyai berbagai macam program pengabdian masyarakat.

“Kami mempunyai mesin Desalinasi yang dapat mengubah air payau menjadi air siap minum di Demak, Jepara, dan Blora. Kami juga meraih juara 1 untuk penanganan Stunting dari BKKBN. Kami kerahkan mahasiswa KKN UNDIP untuk membantu penanganan stunting di daerah KKN tersebut,” ungkap Prof. Suharnomo.

Rektor UDB Surakarta Assoc. Prof. Dr. Singgih Purnomo, M.M. mengungkapkan bahwa UDB Surakarta mengalami perkembangan yang cukup pesat, namun masih memiliki kendala-kendala seperti keterbatasan SDM. “Kami merasa sudah saatnya kami bekerja sama dengan universitas besar seperti UNDIP. Kami memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan UDB menjadi universitas berkelas dunia,” ucap Prof. Singgih Purnomo.

“Kami masih memiliki banyak kendala, seperti SDM dan kemampuan kami terbatas. Kami mohon bimbingan dan pendampingan agar universitas kami berkembang lebih pesat,” tambahnya.

Share this :

Category

Arsip

Related News