UNDIP – Semarang (6/11). Universitas Diponegoro menggelar prosesi upacara wisuda periode ke-176 Tahun 2024 yang diikuti sebanyak 3.826 wisudawan bertempat di Muladi Dome Gedung Serbaguna (GSG) UNDIP, Kampus Tembalang yang digelar mulai tanggal 4 hingga 7 November 2024. Dari total lulusan yang diwisuda, sejumlah 2.476 wisudawan atau 64,72% meraih predikat Cumlaude.
Satu diantara wisudawan berpredikat Cumlaude adalah Fidel Kreshnayuda dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis dengan IPK 4,00. Ia diterima menjadi mahasiswa UNDIP pada tahun 2020 melalui jalur mandiri IUP (Internasional Undergraduate Programme) prodi Manajemen. Alasan memilih untuk masuk jalur IUP karena saya berekspektasi untuk belajar menggunakan bahasa Inggris, dan prodi manajemen karena ia memiliki minat besar di bidang bisnis dan keuangan.
Fidel menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 9 bulan 25 hari. Mundur 3 bulan dari ekspektasinya untuk menyelesaikan kuliah dalam waktu 3.5 tahun karena ia harus menjalani program double-degree di Saxion University, Belanda, selama satu tahun.
Selama menempuh studi di UNDIP, ia fokus pada 2 hal yakni mencari knowledge dan memperkaya experience. “Prioritas saya tentu untuk belajar dan memahami pelajaran – pelajaran yang diberikan di kampus. Namun, diluar itu saya aktif dalam berbagai macam organisasi pada semester-semester awal saya, seperti Senat Fakultas Ekonomika dan Bisnis dan StudentsxCEOs Semarang (Organisasi diluar kampus, fokus utk development secara professional). Pada semester tengah, saya mencoba berkecipung di dunia permagangan, bersama PT Undip Mandiri Aneka Jasa Usaha. Saya juga melakukan usaha sampingan yaitu berjualan,” ungkapnya.
Hal tersebut sejalan dengan tujuan UNDIP menyiapkan lulusan yang handal yakni running your own bussiness (usaha sendiri) atau be a qualified job seeker (menjadi pencari kerja yang berkualitas atau melanjutkan studi).
Selama menempuh studi, banyak hal dan pengalaman yang diperoleh. “Selama belajar di UNDIP, saya bertemu dengan orang dengan berbagai macam karekteristiknya. Saya belajar adaptasi dan pentingnya fleksibilitas. Saya belajar bagaimana memanage diri dengan baik. Saya melihat suatu gambaran bagaimana dunia nyata itu. Para dosen dan para tendik di UNDIP memberikan saya banyak sekali peluang untuk berkembang dan berdiskusi. Saya sangat puas memilih UNDIP. Saya menyampaikan special thanks kepada Pak Erman, Pak Tedhie, Pak Kardison, Bu Afina, dan masih banyak lagi karena telah mewarnai perjalanan akademik saya di sini. Pelajaran yang paling penting untuk saya adalah untuk tetap humble dan menempatkan semua orang sejajar,” ujarnya.
“Saat kuliah, saya hanya mengikuti satu kompetisi, yaitu Business Case Competition yang diselenggarakan oleh FEB. Lingkupnya nasional. Saya diajak oleh teman saya, Michelle dan Krissanti. Awalnya agak ragu ikut, tapi kenapa tidak mencoba. Pada akhirnya, kita berhasil memenangkan juara 1 di kompetisi tersebut,” terangnya.
Bagi Fidel, hidup itu pasti berwarna, penuh dengan keunikan, dan perubahan. Untuk itu, penting sekali bagi kita menguasai skill yang dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi warna-warna hidup ini. Jika dijalani tanpa bantuan, kita mungkin bisa belajar cara menghadapi tantangan hidup, tapi tentu dengan penuh darah dan kegagalan. ”Jadi, lebih baik kita berupaya untuk mempersiapkan skill tersebut dari pendidikan dan organisasi, karena itu bisa jadi salah satu kunci kita untuk dapat sukses menghadapi warna warni hidup tanpa harus terlalu sakit saat jatuh bangun,” pungkasnya. (Ut & DHW Media Relations)