UNDIP – Program pengabdian masyarakat Universitas Diponegoro dengan melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari tiga fakultas yakni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Sains dan Matematika (FSM) dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) yang berkontribusi dalam pengembangan program kerja bertajuk “Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) Tahun 2024″ dengan memfokuskan pada budidaya Kappaphycus sp. di Desa Kemujan, Karimunjawa.
Komoditas ini dipilih karena potensinya yang tinggi sebagai usaha berbiaya rendah dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Kappaphycus sp. memerlukan teknologi produksi yang sederhana dan murah, serta memiliki siklus produksi singkat yang menjadikannya pilihan ideal bagi masyarakat pesisir. Selain itu, proses penanganan pasca panennya mudah dan sederhana, sementara pangsa pasarnya juga masih terbuka lebar.
Sementara tim pengabdian dari dosen UNDIP yang terdiri dari Dr. Diana Chilmawati, S.Pi., M.Si. (Dep. Akuakultur); Tristiana Yuniarti, S.Pi., M.Si. (Dep. Akuakultur); Dr. Trisnani Dwi Hapsari, S.Pi., M.Si. (Dep. Perikanan Tangkap); dan Pranata Candra Perdana Putra, S.Pi., memberikan materi dan bimbingan kepada kelompok Jaya Karya Mandiri serta Zulfikar, mitra utama pada kegiatan yang dilaksanakan 24 Oktober 2024 di balai sekretariat mitra.
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan mengenai cara mengatasi masalah ice-ice serta strategi pemasaran digital yang lebih efektif. Pada hari Jumat (25/10) program dilanjutkan dengan pemilihan lokasi budidaya yang optimal untuk pertumbuhan Kappaphycus sp. serta demonstrasi pemasaran secara online yang dapat diakses melalui situs web https://rumputlautkarimunjawa.web.id.
Program ini disambut antusias oleh para peserta yang melihat adanya peluang baru untuk mengatasi permasalahan produksi dan pemasaran dengan berbagai metode yang dilakukan.
Diana Chilmawati menyampaikan bahwa program ini diharapkan menjadi solusi konkret bagi nelayan di Desa Kemojan. “Dengan adanya pelatihan ini, kami ingin membekali nelayan dengan keterampilan dan strategi pemasaran modern yang tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperluas jaringan pasar mereka,” ucap Diana.
Zulfikar selaku ketua kelompok Jaya Karya Mandiri juga menyatakan harapannya agar pendampingan ini dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan. Salah satu mahasiswa KKN-T menyebutkan jika kegiatan ini membuka wawasan tentang pentingnya kolaborasi antara universitas dan masyarakat dalam memajukan ekonomi desa.
Program PKUM ini hadir bertujuan memberdayakan masyarakat melalui pembinaan terintegrasi guna meningkatkan produktivitas budidaya baik secara kualitas maupun kuantitas. Pemberdayaan ini dirancang untuk memberikan dampak berkelanjutan, tidak hanya melalui peningkatan keterampilan teknis para pembudidaya, tetapi juga dengan memberikan wawasan mengenai pengelolaan budidaya yang optimal dan ramah lingkungan.
Hasil identifikasi lapangan menunjukkan bahwa para pembudidaya di Dusun Kemujan menghadapi lima tantangan utama yang menghambat produktivitas budidaya rumput laut. Salah satu ancaman serius adalah serangan hama lumut gotho atau penyakit “ice-ice” yang mengganggu pertumbuhan rumput laut di Pulau Kemojan, Karimunjawa.
Kondisi mutu air yang kurang baik, terutama akibat minimnya arus laut, turut memperburuk situasi. Stagnasi air laut mengakibatkan penurunan kualitas perairan yang berdampak langsung pada hasil produksi. Akibatnya, produktivitas budidaya rumput laut mengalami penurunan signifikan dari tahun ke tahun, menjadi tantangan besar bagi kelompok-kelompok budidaya seperti Jaya Karya Mandiri.
Melalui program “Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat Tahun 2024” diharapkan para pembudidaya di Desa Kemojan dapat mengoptimalkan budidaya Kappaphycus sp. dan meraih manfaat ekonomi yang lebih baik di masa depan. (Tim PKUM Desa Kemojan 2024; Ed. DHW)