Mahasiswa Internasional Meriahkan Diponegoro International Youth Festival 2024: Dari Menyanyikan Lagu Chrisye Hingga Menari Tor Tor

Setelah lima tahun vakum, Diponegoro International Youth Festival (DIYF) kembali diadakan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema “World on a Plate, Culture on a Stage”. Puncak acara Cultural Night berlangsung meriah di Gedung Art Center UNDIP, dengan pentas seni tradisional oleh mahasiswa internasional dan lokal.

DIYF 2024 sukses dilaksanakan pada Jumat, 22 November 2024, diinisiasi oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) UNDIP, yang sekarang menjadi sub bagian konektivitas dan kemitraan global, Direktorat Reputasi, Kemitraan, dan Konektivitas Global dibawah koordinasi Wakil Rektor IV.

Festival ini melibatkan 71 mahasiswa internasional dari UNDIP dan universitas lainnya yang ada di kota Semarang seperti UNS, UDINUS, USM, UNIMUS, UNNES, dan UPGRIS. Peserta berasal dari berbagai negara seperti Belanda, Thailand, Malaysia, Jerman, Afghanistan, Botswana, China, Ghana, Madagaskar, Nigeria, Pakistan, Sierra Leone, Uzbekistan, Tajikistan, Papua New Guinea, India, Timor Leste, Yaman, Kiribati, Kenya, Solomon Island, Amerika Serikat dan Polandia.

Wakil Rektor IV UNDIP, Wijayanto, S.I.P., M.Si., Ph.D., menyambut hangat kehadiran para mahasiswa internasional dan secara resmi membuka DIYF 2024. Dalam sambutannya, ia mengajak mahasiswa sebagai generasi muda terus menggelorakan semangat Diponegoro yang pemberani. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi global untuk menghadapi tantangan zaman.“This event is a melting pot of ideas. Your dreams have the power to change the future,” pesannya.

Sementara itu, Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M., selaku Wakil Direktur Kemitraan dan Konektivitas Global, menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa internasional yang antusias mengikuti DIYF 2024. Menurutnya, menghidupkan kembali DIYF sebagai acara tahunan merupakan langkah strategis untuk mendukung internasionalisasi UNDIP. “Kita rayakan harmoni dalam keberagaman. Kegiatan ini menjadi upaya UNDIP dalam memajukan sektor kebudayaan lokal di samping kegiatan akademik,” ujarnya.

Ada tiga rangkaian acara utama yaitu Culinary Festival, Gala Dinner, dan Cultural Night. Melalui Culinary Festival, mahasiswa internasional memperkenalkan makanan khas dari negara asal mereka. Misalnya, nasi briyani makanan khas Pakistan yang jadi favorit pengunjung. Tajikistan menyuguhkan plov yaitu hidangan nasi yang diolah dengan wortel, bawang bombai dan bumbu khas negara setempat. Mahasiswa asal Belanda memperkenalkan stoopkoeken biskuit klasik negara kincir angin yang mendunia karena ukurannya tipis dan rasanya legit. Pengunjung dapat mencicipi makanan dari berbagai negara sambil memahami cerita di balik hidangan tersebut.

Pada puncak acara Cultural Night, dibuka dengan penampilan Diponegoro Orchestra mengiringi lagu ciptaan Chrisye berjudul ‘Pergilah Kasih’ yang dilantunkan dengan fasih oleh Lalaina dari Madagaskar. Fashion show yang dibawakan oleh mahasiswa internasional, menjadi latar penampilan Lalaina.

Menariknya, mahasiswa internasional turut memeriahkan acara sebagai penampil dalam pertunjukan seni dari berbagai daerah. Seperti Janne mahasiswa asal Jerman menari Tor Tor bersama UKMF FEB. Mahasiswa Polandia, Michalina membawakan tari Kuntulan dan tari Gugur Gunung bersama mahasiswa FIB UNDIP. Tak kalah menariknya, penampilan tari Saman oleh mahasiswa UNDIP dari UKM Saman FIB dan kesenian Gambang Semarang FIB. Cultural Night ditutup dengan penampilan Paduan Suara Mahasiswa Fakultas Hukum UNDIP.

Diponegoro International Youth Festival 2024 diharapkan dapat kembali hadir lebih meriah di tahun mendatang, memperkuat internasionalisasi dan mempromosikan keberagaman budaya Indonesia. Event ini juga merupakan bentuk komitmen UNDIP dalam upaya mendorong UNDIP sebagai tempat belajar mahasiswa internasional untuk mendukung visi World Class University (WCU). (Titis, editor NH)

Share this :

Category

Arsip

Related News