Universitas Diponegoro

Suhadi, Wisudawan FIB UNDIP: Pentingnya Akademik dan Kompetisi

UNDIP, Semarang (07/02) – Suhadi Adit Prabowo, mahasiswa S1 Sastra Indonesia, resmi meraih gelar sarjana dengan predikat cumlaude berkat perolehan IPK 3,72/4,00 pada upacara Wisuda Periode ke-177 (Selasa, 04/02). Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro, Suhadi membuktikan bahwa prestasi akademik dan pengalaman organisasi sama pentingnya dalam membentuk masa depan.

Suhadi diterima UNDIP melalui jalur Seleksi Bibit Unggul Berprestasi (SBUB) pada tahun 2020, ia tidak hanya fokus pada akademik tetapi juga aktif di berbagai organisasi dan program magang. “Selain aktif dalam mengikuti perkuliahan, saya juga aktif dalam berorganisasi (baik organisasi dalam dan luar kampus). Saya juga aktif mengikuti beberapa program magang baik secara mandiri maupun melalui program MSIB Kampus Merdeka,” jelasnya.

Selama menempuh pendidikan di Sastra Indonesia, Suhadi mendapatkan bekal lebih dari sekadar tata bahasa. Keahliannya berkembang dalam bidang copywriting, penyiaran, retorika, kehumasan, dan semiotika, yang semuanya menunjang kariernya di industri kreatif.

Tak hanya itu, Suhadi juga membuktikan kemampuannya dengan meraih berbagai penghargaan dalam kompetisi tingkat nasional, di antaranya:

Keberhasilan dalam berbagai ajang ini tidak lepas dari kerja sama tim dan prinsip yang dipegang teguh oleh Suhadi. “Dalam setiap kompetisi, saya selalu terbuka untuk berdiskusi dengan tim demi menghasilkan output yang maksimal. Bagi saya, kemenangan bukan satu-satunya tujuan, tetapi bagaimana menghasilkan karya yang berkesan,” ujarnya.

Saat ini, Suhadi aktif sebagai freelancer dan tengah mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan tetap. Ia menekankan bahwa masa muda adalah waktu terbaik untuk belajar dan berkontribusi.

“Kalau banyak orang bertanya, lebih penting IPK atau pengalaman? Dengan tegas kujawab ‘keduanya’. Pendidikan memberi bekal, organisasi memberikan pengalaman. Masa muda adalah waktu terbaik untuk belajar dan berkontribusi. Tidak hanya cerdas, kita juga harus berdampak,” ucap Suhadi.

Dengan pencapaian akademik dan pengalaman yang luar biasa, Suhadi menjadi contoh bahwa kesuksesan di dunia kerja bukan hanya soal nilai, tetapi juga pengalaman dan keterampilan yang terus diasah. (Marta ed. DHW)

Share this :
Exit mobile version