Rektor UNDIP Lepas 16 Tim Relawan Tenaga Medis Lintas Disiplin ke Sumatera

UNDIP, Semarang (24/12) — Meski memasuki libur panjang, Universitas Diponegoro kembali mengirimkan Tim Relawan Diponegoro Disaster Assistance Response Team (D-DART) gelombang keempat ke wilayah terdampak bencana banjir di Sumatera. Kali ini UNDIP mengirimkan tim medis dan paramedis lintas disiplin untuk pemulihan kesehatan masyarakat terdampak bencana.

Pemberangkatan dilakukan pada Rabu, 24 Desember 2025, dari halaman Gedung Widya Puraya UNDIP, dan secara resmi dilepas oleh Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. Tim D-DART yang berada di bawah koordinasi Pusat Penanggulangan Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNDIP ini terdiri atas 16 orang tenaga medis dan paramedis lintas disiplin yang akan memperkuat layanan kesehatan dan pendampingan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat. Keberangkatan gelombang keempat ini melengkapi rangkaian misi kemanusiaan UNDIP yang sebelumnya telah mengirimkan tim medis, tim gizi, serta dukungan peralatan seperti mesin penjernih air, yang kini telah beroperasi di lokasi terdampak.

Dalam arahannya, Rektor UNDIP menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh relawan serta pihak-pihak yang terlibat, khususnya LPPM, Fakultas Kedokteran, dan RSND, atas respons cepat dan konsistensi UNDIP dalam misi kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa keberangkatan tim relawan ini merupakan wujud empati dan solidaritas UNDIP terhadap saudara-saudara sebangsa yang terdampak bencana.

“Kehadiran UNDIP mungkin tidak menyelesaikan seluruh persoalan, tetapi menjadi bentuk kepedulian, penguatan, dan empati. Bantuan sekecil apa pun akan sangat berarti bagi mereka yang sedang membutuhkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Suharnomo menekankan pentingnya menjaga koordinasi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan setempat agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. Ia juga mengingatkan seluruh relawan untuk menjaga kesehatan, integritas, serta martabat UNDIP selama bertugas, sekaligus mendokumentasikan setiap aktivitas pengabdian sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

“Sebagai public university, apa yang kita lakukan harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka. Jaga diri, jaga kesehatan, dan jaga martabat UNDIP di mana pun berada. Semoga pengabdian ini senantiasa membawa kemanfaatan bagi saudara-saudara kita di Sumatera,” pesannya.

Sementara itu, salah satu relawan, dr. Yuli Trisetiyono, Sp.OG, KFER, menjelaskan bahwa tim relawan ke empat D-DART merupakan tim lintas disiplin yang akan difokuskan pada pemulihan kesehatan awal masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat.

“Kami berangkat bersama personel dari berbagai bidang, mulai dari obstetri dan ginekologi, penyakit dalam, hingga psikiatri, untuk menjangkau wilayah-wilayah yang masih terisolir. Selama kurang lebih lima hari ke depan, tim akan memberikan layanan kesehatan, khususnya pendampingan ibu hamil serta penanganan penyakit yang muncul pascabencana. Pengabdian ini menjadi wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sekaligus komitmen UNDIP untuk hadir secara bermartabat dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.

Adapun tim relawan keempat D-DART UNDIP diisi oleh para tenaga kesehatan dan relawan dengan kompetensi beragam, yakni dr. Afrina Yanti, Sp.THTBKL; dr. Yuli Trisetiyono, Sp.OG, KFER; dr. Muhammad Satya Arrif Zulhani (PPDS Kedokteran Jiwa); dr. Dedeh Koesmiyati (PPDS Obstetri dan Ginekologi); dr. Nadhifa (PPDS Obstetri dan Ginekologi); dr. Debby Nirma Sari Sejahtera (PPDS Obstetri dan Ginekologi); dr. Cornelius Anggi Novatriyanto (PPDS Obstetri dan Ginekologi); dr. Sabila (PPDS Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi); dr. Yusril (PPDS Ilmu Penyakit Dalam); serta dr. Raras (PPDS Ilmu Penyakit Dalam)

Pemberangkatan tim relawan keempat D-DART ini sekaligus menjadi penegas konsistensi UNDIP dalam merespons bencana secara berkelanjutan. Melalui kolaborasi lintas fakultas dan dukungan alumni, UNDIP terus berupaya hadir tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai mitra kemanusiaan yang siap berbagi dan menguatkan, terutama pada saat bangsa membutuhkan. Dengan semangat UNDIP Bermartabat dan Bermanfaat, para relawan dilepas untuk mengabdi membawa pesan empati, solidaritas, dan komitmen bahwa UNDIP selalu hadir untuk negeri. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)

Share this :