UNDIP Kembangkan Cold Storage Hemat Energi Berbasis PCM, Dukung Ketersediaan Pangan Berkelanjutan

UNDIP, Semarang (26/09) – Universitas Diponegoro terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan riset yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Melalui semangat UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat, para dosen bersama mitra industri menjawab tantangan global terkait ketahanan pangan dan efisiensi energi dengan mengembangkan teknologi cold storage hemat energi berbasis Phase Change Material (PCM).

Kekurangan gizi yang masih dialami lebih dari 820 juta manusia di dunia tidak terlepas dari tingginya pemborosan pangan. Setiap tahun, diperkirakan 1,3 miliar ton makanan terbuang, dengan nilai kerugian mencapai 940 miliar dolar AS. Buah dan sayuran, yang sifatnya mudah rusak, menjadi salah satu penyumbang terbesar masalah ini. Di sisi lain, pemborosan pangan juga berdampak pada emisi karbon, hilangnya energi produksi, dan kerugian ekonomi yang besar.

Menurut Dr. Mohamad Endy Julianto, S.T., M.T., dosen Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi UNDIP, sekitar 2,5% emisi gas rumah kaca berasal dari sistem penyimpanan pangan. “Cold storage berbasis refrigeran memang efektif, tetapi konsumsi energi dan biaya operasionalnya sangat tinggi. Padahal, sektor ini menyumbang hingga 30% konsumsi energi global,” jelas Endy.

Untuk menjawab tantangan tersebut, tim peneliti UNDIP bersama PT Dewa Salju Nusantara melakukan pengembangan Latent Thermal Energy Storage (LTES). Teknologi ini memanfaatkan PCM untuk menyimpan dan melepaskan energi melalui perubahan fasa, sehingga mampu mengurangi konsumsi energi hingga 25%. “Dengan PCM, risiko kerusakan produk pangan dapat ditekan, biaya produksi lebih rendah, dan sistem pendinginan lebih ramah lingkungan,” tambah Endy.

PCM tidak hanya diaplikasikan pada cold storage statis, tetapi juga mulai dikembangkan untuk transportasi dingin. Inovasi ini diharapkan dapat membantu petani, peternak, maupun pelaku usaha kecil yang sering terkendala biaya listrik akibat sistem pendingin konvensional.

Pengembangan riset ini melibatkan kolaborasi lintas disiplin ilmu. Selain Dr. Endy, tim UNDIP juga diperkuat oleh Prof. Dr. Ir. Eflita Yohana M.T., Ph.D.; Dr. Sri Utami Handayani, S.T., M.T.; Dr (cand) Didik Ariwibowo, S.T., M.T.; Hermawan Dwi Ariyanto, S.T., M.Sc., Ph.D.; dan Dr. Indah Hartati, S.T., M.T. , serta dukungan dari Dr. Ria Desiriani, S.T., M.T. (BRIN). Dari sisi industri, PT Dewa Salju Nusantara yang dipimpin Muh Hatiful Choliq, S.T hadir sebagai mitra utama dengan pengalaman luas dalam penyediaan solusi cold storage untuk sektor pangan, farmasi, hingga medis.

“Pengembangan sistem pendingin berbasis PCM ini kami desain menggunakan teknologi kompresi uap dengan dua evaporator dan satu kompresor. Kalor yang ditangkap dari udara maupun ruang pendingin akan disimpan dalam PCM, lalu dilepaskan kembali secara efisien. Sistem ini dikendalikan otomatis melalui aktuator solenoid valve sehingga lebih andal,” jelas Endy.

Dengan hadirnya inovasi ini, UNDIP kembali menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi persoalan masyarakat. Teknologi cold storage berbasis PCM diharapkan menjadi salah satu langkah strategis untuk mendukung ketersediaan pangan berkelanjutan sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

Semangat riset yang dijalankan selaras dengan program Diktisaintek Berdampak, yang menekankan hilirisasi penelitian agar hasil inovasi akademik benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. (Komunikasi Publik/ UNDIP-SV/ Endy; ed.DHW)

Share this :