Peneliti UNDIP Kembangkan Minyak Atsiri: Inovasi Baru sekaligus Dorong Perekonomian Masyarakat Lokal

UNDIP, Semarang (27/09) – Universitas Diponegoro senantiasa menghadirkan karya nyata yang mampu memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Salah satunya melalui pengembangan produk minyak atsiri di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Penggaron, Kabupaten Semarang. Inovasi ini tak hanya memperkuat potensi lokal, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar.

Program ini dipimpin oleh Prof. Dr. Hermin Pancasakti Kusumaningrum, S.Si., M.Si. pakar Genetika, Biologi Molekuler, Bioteknologi dari Fakultas Sains dan Matematika (FSM) UNDIP. Bersama tim dosen dan mahasiswa, Prof. Hermin menggali kekayaan alam Penggaron yang melimpah berupa tanaman atsiri. Tanaman ini kemudian diolah menjadi beragam produk bernilai tinggi seperti parfum, minyak aromaterapi, sabun herbal, hingga produk perawatan kesehatan dan tubuh.

Menurut Prof. Hermin, tujuan utama dari program ini tidak hanya menghadirkan produk dengan aroma harum, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi kesehatan masyarakat sekaligus menambah penghasilan keluarga. “Inovasi ini memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan, sehingga warga dapat memperoleh pendapatan tambahan melalui diversifikasi produk,” ungkapnya.

Program ini dijalankan melalui Iptek Desa Binaan UNDIP (IDBU) dengan melibatkan mahasiswa lintas fakultas lewat Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Kolaborasi tersebut menghadirkan suasana belajar bersama, di mana mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya, sementara masyarakat memperoleh keterampilan baru yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.

Warga setempat, khususnya kelompok tani dan kelompok wanita tani (KWT), dilatih mengolah minyak atsiri dan memproduksi turunannya menjadi produk rumah tangga bernilai jual tinggi. Mulai dari proses pembibitan tanaman, teknik penyulingan, hingga pengemasan produk, semua dilakukan dengan pendampingan intensif dari tim UNDIP.

Selain keterampilan produksi, masyarakat juga dibekali kemampuan manajemen usaha. Pelatihan literasi keuangan, pencatatan pembukuan sederhana, hingga pemasaran digital melalui media sosial diberikan agar produk atsiri dari Penggaron dapat menjangkau pasar lebih luas. Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) juga dikenalkan untuk membantu strategi penjualan yang lebih efektif.

Tidak hanya berfokus pada peningkatan ekonomi, program ini juga menyentuh aspek kesehatan dan lingkungan. Warga mendapatkan penyuluhan gizi keluarga, kesehatan ibu hamil, serta pelatihan memanfaatkan limbah penyulingan atsiri menjadi pupuk organik ramah lingkungan. Dengan begitu, siklus produksi menjadi lebih berkelanjutan.

Kolaborasi lintas disiplin ilmu semakin memperkuat hasil program. Selain Prof. Hermin, kegiatan ini turut melibatkan Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, DEA dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Dr. dr. Dwi Ngestiningsih, M.Kes., Sp.PD.K-Ger., FINASIM. dari Fakultas Kedokteran. Kehadiran para ahli dari berbagai bidang membuat pendampingan lebih menyeluruh, mulai dari aspek lingkungan, kesehatan, hingga pemberdayaan sosial.

Program pengembangan minyak atsiri di KHDTK Penggaron mencerminkan nilai UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat, di mana perguruan tinggi hadir untuk mendampingi masyarakat dan mengubah ilmu menjadi solusi nyata. Sejalan dengan semangat Diktisaintek Berdampak, UNDIP memastikan riset dan inovasi yang dihasilkan memberi kontribusi langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

Ke depan, UNDIP berkomitmen memperluas dampak program ini agar produk atsiri dari Penggaron tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional hingga internasional. Dengan semangat kolaborasi, UNDIP terus membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi jalan menuju kemandirian ekonomi dan kualitas hidup yang lebih baik. Hal ini selaras dengan tagline UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat, sekaligus menjadi wujud komitmen dalam mewujudkan Diktisaintek Berdampak di mana menciptakan perubahan nyata dari ilmu untuk masyarakat, dari desa untuk negeri. (Komunikasi Publik/ UNDIP/ *DHW*)

Share this :