UNDIP, Semarang (20/09) – Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK) FT UNDIP, sebagai core partner dalam jejaring kerja sama Global Center of Spatial Methods for Urban Sustainability (SMUS) yang dikoordinasikan oleh Technische Universität (TU) Berlin didukung oleh DAAD Exceed dari Pemerintah Jerman, menyelenggarakan site visit ke Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak pada hari Sabtu, 20 September 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari SMUS Multidisciplinary Learning Series, yaitu program pembelajaran multidisipliner yang dirancang sebagai wadah integrasi aktivitas akademik dan lapangan dengan tema besar Blurring Boundaries: The Role of Ec(h)otones in Shaping Urban Sustainability. Program ini bertujuan mendorong pembelajaran dan riset lintas disiplin terkait ecotone yang dimaknai sebagai zona ekologi transisional antara dua ekosistem yang berbeda, seperti contohnya yaitu kawasan pesisir yang menjadi peralihan antara darat dan laut.
Dalam kunjungan tersebut, 4 dosen dari DPWK FT UNDIP dan 14 peserta dari rangkaian kegiatan SMUS Multidisciplinary Learning Series diajak untuk mengunjungi rumah apung di Dukuh Timbulsloko dan kawasan mangrove di Dukuh Wonorejo. Melalui kegiatan ini, peserta memperoleh kesempatan melihat secara langsung dinamika kawasan ecotone pesisir Sayung, Demak, serta memahami bagaimana masyarakat setempat beradaptasi terhadap tantangan lingkungan, seperti rob dan abrasi.
Melalui site visit ini, dosen dan peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi bersama tokoh lokal dari Desa Timbulsloko, Mat Saeri, warga Dukuh Wonorejo dan Roni, warga Dukuh Timbulsloko. Diskusi ini memberikan pemahaman mendalam mengenai adaptasi masyarakat dan kearifan lokal dalam menghadapi perubahan lingkungan yang terus terjadi di wilayah pesisir yang karakteristiknya dinamis ini.
Peserta tidak hanya mendapatkan penjelasan tentang strategi adaptasi yang sifatnya teknis, melainkan juga mempelajari nilai-nilai sosial dan budaya yang melandasi ketahanan komunitas. Diskusi bersama Mat Saeri dan Roni ini, membuka perspektif baru integrasi pengetahuan lokal dengan pendekatan akademik dan kebijakan untuk mewujudkan kawasan ecotone pesisir sebagai penyangga keberlanjutan ekologi sekaligus ruang hidup komunitas.
Kegiatan ini memperkaya penelitian tentang kawasan ecotone sebagai ruang peralihan ekologis yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Melalui program SMUS Multidisciplinary Learning Series, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi UNDIP pada jejaring akademik internasional. Kegiatan ini selain menjadi salah satu wujud UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat, juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya untuk tujuan 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), 13 (Penanganan Perubahan Iklim), 14 (Ekosistem Laut), dan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Melalui kolaborasi lintas disiplin dan keterlibatan masyarakat, program ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran dan riset yang mendukung keberlanjutan wilayah pesisir sebagai suatu ecotone, sekaligus memperkaya perspektif global dalam menghadapi tantangan ekologis. (Komunikasi Publik/ FT-DPWK/ Citra/ Ed. Nurul)