Dubes Inggris Jajaki Kemitraan dengan UNDIP, Kembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Modern

UNDIP, Semarang (23/10) – Universitas Diponegoro menerima kunjungan Dubes Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Dominic Jermey, didampingi sejumlah pejabat Kadubes Inggris pada Rabu, 22 Oktober 2025 bertempat di ruang tamu rektor, gedung Widya Puraya, kampus UNDIP Tembalang.

Dalam perbincangan bersama Rektor UNDIP, Dubes Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Dominic Jermey memberikan dukungan penuh, terhadap langkah memajukan dunia pendidikan tinggi di Indonesia.

Dominic Jermey bahkan bersedia menjembatani peluang kolaborasi antara perguruan tinggi di Tanah Air, dengan banyak universitas terkemuka di Negara Britania.

“Sebagai utusan negara sahabat, kami merasa terhormat dapat berkunjung ke Kampus Universitas Diponegoro,” ucap Dominic Jermey. Ia juga mendukung supaya UNDIP semakin maju dan berkembang pesat dalam percaturan perguruan tinggi internasional. Hal tersebut dikarenakan UNDIP dipandang sebagai mitra sejajar dengan banyak kampus di Inggris untuk berkontribusi mengembangkan ilmu pengetahuan, dan teknologi modern.

Kunjungan Dubes Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste beserta pejabat Kadubes Inggris ini merupakan rangkaian kemitraan strategis baru, yang disepakati Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer di awal 2025.

“Saya bahkan mendengar Presiden Prabowo menaruh perhatian tinggi terhadap persoalan pendidikan dan kesehatan di Indonesia,” ujar Dubes Dominic Jermey.

Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. mengaku bangga atas kunjungan Dubes Dominic Jermey ke UNDIP. Prof. Suharnomo menjelaskan Universitas Diponegoro telah banyak membangun sinergisitas dengan berbagai kampus ternama di dunia termasuk dengan perguruan tinggi di Inggris.

“Di antaranya, juga dengan Liverpool School of Medicine UK,yang mencakup kerja sama dalam bidang kesehatan bersama Fakultas Kedokteran (FK) UNDIP,” kata Rektor.

Kerja sama ini positif dalam mendukung langkah Universitas Diponegoro mewujudkan kebijakan SDGs 3: Good Health and Well-Being (Kehidupan Sehat dan Sejahtera).

Disampaikan bahwa fokus kegiatan Fakultas Kedokteran UNDIP dan Liverpool School of Medicine UK, mencakup peningkatan kapasitas individu tenaga kesehatan menghadapi kegawatdaruratan obstetri, untuk mencegah kematian pada ibu dan bayi di Kabupaten Brebes.

Selain dengan Liverpool School of Medicine UK, UNDIP memiliki jaringan kemitraan dengan berbagai kampus lain di Inggris.

Kini dengan mahasiswa mencapai puluhan ribu, UNDIP menempati peringkat dua jumlah mahasiswa terbanyak perguruan tinggi negeri setelah Universitas Brawijaya.

Direktur Kemitraan dan Konektivitas Global UNDIP, Prof Dr. Ir. Hadiyanto, S.T., M.Sc., IPU menambahkan bahwa reputasi Universitas Diponegoro sangat baik, mendasari pada pemeringkatan berbagai lembaga mancanegara dan dalam negeri.

Seperti perangkingan versi UniRank University Ranking, QS World University Ranking dan UI Greenmetric World University Ranking.

Selain itu juga dari SCImago Institutions Rankings, Webometrics Ranking of World Universities, EduRank, Times Higher Education World University Rankings dan lainnya.

Bukan hanya masuk pemeringkatan papan atas, kalangan ilmuwan UNDIP pun banyak menorehkan prestasi global. Terbukti dosen UNDIP masuk dalam daftar 2 persen ilmuwan peringkat atas dunia.

“Kehadiran para kaum intelektual UNDIP ini merupakan refleksi kualitas riset Indonesia yang mampu bersaing di tingkat internasional,” terang Prof Hadiyanto.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Rektor Riset, Inovasi, Kerjasama dan Komunikasi Publik, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D.; Wakil Direktur Kemitraan dan Konektivitas Global Pulung Widhi Hari Hananto S.H. M.H. LLM; dan Manajer Direktorat Reputasi, Kemitraan dan Konektivitas Global, Abdul Rohman S.Hum.(Komunikasi Publik/UNDIP/Ut)

Share this :