UNDIP, Ungaran (11/12) – Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation melaksanakan Kick Off Penanaman Hutan Lestari di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Wanadipa, Desa Susukan, Ungaran Timur. Sebanyak 48.000 pohon ditanam di area seluas 48 hektare sebagai langkah konkret untuk memperkuat konservasi lingkungan di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Babon dan mendukung riset kehutanan serta pemberdayaan masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) Mayjend (Purn) Condro Kirono; Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari beserta jajarannya; Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si.; Wakil Rektor IV Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D.; Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan UNDIP Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA.; Kepala KHDTK Wanadipa Prof. Dr. Ir. Sri Puryono KS, MP.; perwakilan pemerintah daerah, dan kelompok tani setempat.
Dalam sambutannya, Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. menegaskan komitmen UNDIP terhadap keberlanjutan lingkungan. Beliau menjelaskan bahwa UNDIP telah menjalankan berbagai program strategis seperti pembangunan 1000 Sumur Resapan bersama dengan Pemerintah Kota Semarang, implementasi UNDIP Zero Waste yang memastikan seluruh sampah kampus dikelola secara mandiri, dan capaian UNDIP yang selama lima tahun berturut-turut meraih peringkat kedua UI GreenMetric.

Rektor juga menyoroti pentingnya menjaga kawasan hulu DAS Babon untuk mencegah banjir di wilayah hilir dan menekankan bahwa kegiatan penanaman pohon bukan hanya upaya penghijauan, melainkan bagian dari ikhtiar jangka panjang untuk keberlanjutan lingkungan generasi mendatang. “Mudah-mudahan dengan dukungan penuh dari bapak dan ibu kelompok tani, apa yang kita ikhtiarkan dapat tumbuh, berkembang, dan lestari, sehingga kelak mampu menjadi salah satu paru-paru bagi Jawa Tengah,” tutup Rektor.
Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menyampaikan optimisme terhadap kolaborasi strategis melalui Program Hutan Lestari yang pada tahun ini dilaksanakan bersama Universitas Diponegoro di kawasan KHDTK Wanadipa, hulu Sungai Babon. Melalui penanaman 48.000 pohon di lahan 48 hektare ini Pertamina Foundation menegaskan komitmennya dalam mendukung aksi nyata mitigasi perubahan iklim. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak terlepas dari peran kelompok tani hutan dan kelompok wanita tani, yang nantinya akan diperkuat melalui integrasi program agroforestry multi-storage dengan inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina Foundation.
Kolaborasi ini dirancang untuk mengembangkan energi baru terbarukan, mendukung UMKM, meningkatkan kapasitas petani, hingga menghubungkan hasil pertanian modern dengan pasar yang lebih luas. “Kami berharap kehadiran Pertamina Foundation membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, dan bersama-sama menjaga umur bumi agar lebih panjang,” tegasnya.
Sementara itu, Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) Mayjend (Purn) Condro Kirono menyampaikan bahwa pelestarian hutan merupakan langkah mendesak mengingat meningkatnya bencana banjir di berbagai wilayah Indonesia akibat degradasi lingkungan. Ia menekankan bahwa hutan harus dipandang sebagai titipan untuk generasi mendatang dan mengajak masyarakat untuk merawat tanaman yang ditanam hari ini sebagai bentuk investasi masa depan.
Penanaman 48.000 pohon produktif dan tanaman keras diharapkan tidak hanya menghijaukan kawasan hulu DAS Babon, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui hasil buah dan potensi pengembangan wisata hutan. “Kolaborasi antara bapak dan ibu kelompok tani, pemerintah daerah, kalangan akademisi, dan Pertamina akan menghasilkan kerja bersama yang lebih baik dan membawa kemaslahatan bagi kita semua. Saya juga ingin berpesan bahwa menanam memang mudah, namun merawatnya memerlukan ketelatenan dan kesungguhan hati. Semoga dalam dua tahun ke depan tanaman ini dapat berbuah dan 48.000 bibit yang kita tanam hari ini tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya,” tutup Condro Kirono.
KHDTK Wanadipa merupakan kawasan hutan pendidikan seluas sekitar 99,65 hektare yang dikelola UNDIP sebagai ruang riset, edukasi, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan penanaman pohon ini menjadi bagian dari upaya memperkuat fungsi ekologis kawasan hulu dan meningkatkan kualitas lingkungan melalui perbaikan struktur tanah, pengurangan erosi, peningkatan kualitas air, serta perluasan vegetasi. Bagi masyarakat Desa Susukan dan Desa Mluweh yang tergabung dalam kelompok tani, program ini memberikan peluang ekonomi melalui pemanfaatan tanaman produktif dan pendampingan intensif dari UNDIP dan Pertamina Foundation.
Warga setempat, Muhammad Samsuri (46), mengungkapkan bahwa masyarakat merasakan langsung manfaat program ini. Ia menjelaskan bahwa tanaman produktif yang ditanam dapat dimanfaatkan hasil buahnya, sementara tanaman keras memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan tanah di kawasan yang masih labil. Kehadiran UNDIP dalam mendukung penghijauan dan pengelolaan kawasan hutan tersebut mendapat apresiasi tinggi dari kelompok tani yang telah bertahun-tahun mengelola lahan KHDTK Wanadipa.
“Kegiatan penanaman ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Di sini kami memprioritaskan upaya penghijauan sebagai langkah penting menjaga keberlanjutan lingkungan. Kehadiran UNDIP turut memperkuat semangat kami, karena UNDIP tidak hanya hadir tetapi juga berpartisipasi aktif dan memberikan dukungan penuh terhadap program penghijauan ini,” ungkap Muhammad Samsuri.
Jenis tanaman yang ditanam dalam program ini merupakan jenis-jenis tanaman multiguna dan unggulan, antara lain alpukat, mangga, nangka madu, kelapa genjah, kayu putih, kesambi, dan nyamplung. Seluruh jenis tanaman tersebut dipilih karena memiliki nilai ekologis sekaligus nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar, sehingga mampu mendukung keberlanjutan kawasan KHDTK Wanadipa dalam jangka panjang. Sejalan dengan Tagline Universitas Diponegoro, “UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat” kegiatan penanaman ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya dalam aspek ekologi, tetapi juga aspek ekonomi dan sosial budaya. Penanaman ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat fungsi kawasan sebagai ruang edukasi, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan Kick Off Penanaman Hutan Lestari UNDIP dengan Pertamina Foundation menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi, dunia industri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Program ini diharapkan tidak berhenti pada proses penanaman, tetapi dilanjutkan dengan perawatan jangka panjang, pendampingan teknis, penelitian akademik, dan integrasi program pemberdayaan yang berorientasi pada masa depan. Kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut untuk mendorong terciptanya inovasi, penguatan riset, serta peningkatan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Ke depan, terbuka banyak peluang kolaborasi antara UNDIP dengan Pertamina Foundation, khususnya dalam pengembangan program-program strategis di KHDTK Wanadipa UNDIP. (Komunikasi Publik/UNDIP/Dhany)








