UNDIP, Aceh Tamiang (14/12) — Komitmen Universitas Diponegoro dalam menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat terdampak bencana terus diwujudkan melalui aksi kemanusiaan yang terkoordinasi dan berkelanjutan. Tim relawan IKA MEDICA UNDIP – Fakultas Kedokteran UNDIP yang telah tiba di Kecamatan Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang pada Kamis, 11 Desember 2025, tidak hanya menyalurkan bantuan dan memberikan pelayanan medis, tetapi juga aktif melakukan koordinasi lintas sektor guna memastikan penanganan berjalan efektif dan tepat sasaran.
Aksi kemanusiaan ini dilaksanakan oleh tim relawan yang terdiri atas dr. Whilly, Sp.B, dr. Luqman Alwi, Sp.B, dan dr. Benny Rizkillah. Dengan latar belakang keahlian bedah dan pengalaman di lapangan, tim berupaya memberikan layanan medis yang aman, profesional, dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat pascabencana banjir dan tanah longsor.
Sebagai bagian dari penguatan respons lapangan, pada Sabtu, 13 Desember 2025, tim relawan melakukan koordinasi bersama Letkol Ckm dr. Ridwan Mataram, M.Si.Med., Sp.B dan Pusat Kesehatan TNI untuk menentukan titik strategis pendirian posko bencana bagi korban banjir dan tanah longsor. Koordinasi juga dilakukan dengan Yonif 111/Karma Bhakti Aceh Tamiang di posko medis sementara yang melayani pengobatan umum bagi masyarakat terdampak.
Koordinasi tersebut berlanjut pada Minggu pagi, 14 Desember 2025, tim relawan IKA MEDICA UNDIP bergerak menuju wilayah pelosok Kecamatan Rantau untuk menjangkau masyarakat yang masih terbatas akses bantuannya, sekaligus berkoordinasi dengan tim kesehatan TNI menuju RSUD Tamiang guna mendukung percepatan pemulihan layanan rumah sakit yang telah diatur melalui crisis center Kementerian Kesehatan RI.
Di lapangan, tim mencatat sejumlah tantangan yang masih dihadapi masyarakat, antara lain distribusi makanan dan obat-obatan di daerah pelosok belum optimal akibat akses jalan yang berlumpur dan sulit dilalui. Operasional Puskes TNI juga belum berjalan maksimal karena masih menunggu kesiapan rumah sakit lapangan. Sementara itu, kondisi di wilayah Langsa hingga saat ini masih menghadapi keterbatasan pasokan listrik serta belum memadainya ketersediaan air bersih dan fasilitas MCK, yang menjadi kebutuhan mendesak pascabencana.
Sebagai bentuk dukungan lanjutan, tim relawan IKA MEDICA UNDIP – FK UNDIP juga menyerahkan medical kit set kepada Satuan Tugas Mobile TNI. Bantuan ini ditujukan untuk mendukung proses penyelamatan serta tindakan medis darurat, khususnya di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh kendaraan maupun fasilitas kesehatan permanen.

Ketua Pelaksana Tim Relawan, dr. Nugroho Aris Kusuma, M.Kes., yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat PP IKA MEDICA UNDIP, menjelaskan bahwa sejak awal keberangkatan tim telah dihadapkan pada berbagai keterbatasan sarana. Tim tiba di Medan pada malam hari dan menginap di RSUD Langsa sebelum melanjutkan perjalanan ke Aceh Tamiang keesokan harinya.
“Saat memasuki wilayah Tamiang, kondisi masih gelap gulita karena listrik belum sepenuhnya menyala. Kami kemudian bergabung di tenda-tenda relawan di depan RSUD Tamiang bersama relawan dari berbagai universitas dan membuka layanan pengobatan dengan dukungan genset,” ujarnya.
Menurut dr. Aris, kasus medis yang paling banyak ditemui di lapangan adalah diare, infeksi saluran pernapasan atas, penyakit kulit, serta luka akibat bencana. Kelompok lansia juga banyak mengalami keluhan radang sendi dan kelelahan. “Fokus kami adalah pelayanan medis dasar yang paling dibutuhkan masyarakat. Alhamdulillah, koordinasi antarrelawan berjalan sangat baik. Tidak ada sekat asal institusi, semua menyatu untuk satu tujuan, yakni keselamatan dan pemulihan masyarakat,” ungkap dr. Aris.
Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar di lapangan terletak pada keterbatasan listrik, komunikasi, bahan bakar genset, serta kebutuhan mendesak akan sanitasi dan air bersih. Meski demikian, semangat relawan tidak pernah surut. Seluruh tim telah berangkat dengan niat tulus dan profesionalisme tinggi untuk kemanusiaan.
Lebih lanjut, dr. Aris berharap perhatian dan bantuan tidak berhenti pada masa tanggap darurat semata. “Tiga hingga enam bulan ke depan merupakan fase krusial. Rehabilitasi sosial, pemulihan kesehatan, perbaikan sarana prasarana, sanitasi, pendidikan anak-anak, hingga pemulihan mental masyarakat harus menjadi perhatian bersama agar mereka benar-benar dapat bangkit,” pungkasnya.
Tim relawan IKA MEDICA UNDIP turut menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh donatur dan kontributor atas dukungan yang diberikan. Semoga setiap bantuan dan pengabdian ini menjadi keberkahan bagi semua serta wujud nyata nilai UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. (Komunikasi Publik/UNDIP/DHW)







