UNDIP, Pauh (14/12) — Sebagai bagian dari penguatan respons kemanusiaan, Tim Gizi Bencana Relawan Kedua D-DART UNDIP turut melakukan langkah koordinatif lintas institusi guna memastikan pemenuhan kebutuhan gizi kelompok rentan terdampak bencana. Bersama Tim dari Universitas Andalas (UNAND) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), tim mengunjungi Puskesmas Pauh, Kota Padang untuk berkoordinasi dengan pihak katering serta para kader kesehatan setempat pada Sabtu, 13 Desember 2025. Kunjungan ini bertujuan memastikan kesiapan lokasi dapur PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) serta kedekatan tempat tinggal sasaran kegiatan Gizi Bencana.
Hasil koordinasi menetapkan bahwa kegiatan PMBA di wilayah Pauh akan dimulai pada Senin, 15 Desember 2025, dengan sasaran 75 balita. Setiap balita akan mendapatkan dua kali makan utama dan satu kali makanan selingan (snack) setiap hari selama 15 hari. Proses pendistribusian akan melibatkan sinergi antara kader kesehatan, mahasiswa UNAND, Tim Gizi Bencana UNDIP, serta warga sekitar, sebagai bentuk pemberdayaan komunitas lokal dalam upaya pemulihan pascabencana.
Sebelumnya, pada Jumat, 12 Desember 2025, Tim Gizi Bencana UNDIP bersama Tim UNAND telah melakukan koordinasi awal di Puskesmas Kuto Alam serta SD Negeri 5 yang difungsikan sebagai posko pengungsian. Koordinasi dilakukan dengan Tenaga Pelaksana Gizi (TPG), kader kesehatan, serta guru PAUD setempat. Dalam pertemuan tersebut, tim menyampaikan maksud, tujuan, hingga teknis pelaksanaan kegiatan Gizi Bencana. Dukungan penuh pun diberikan, termasuk kesediaan para pihak untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan program.

Tim juga dibantu melakukan penelusuran lokasi yang memungkinkan untuk dijadikan dapur PMBA serta tempat menginap personel di sekitar posko pengungsian. Namun, dari hasil peninjauan lapangan, belum ditemukan lokasi yang memenuhi standar kebersihan, keamanan, dan kelayakan. Atas pertimbangan tersebut, lokasi dapur PMBA dan penginapan tim kemudian dipindahkan dari Kuto Alam ke Lubuk Basung, yang dinilai lebih representatif karena memiliki dapur umum yang lebih bersih dan aman.
Sebagai penguatan koordinasi lintas sektor, tim selanjutnya melakukan audiensi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Agam dan bertemu dengan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Ira, beserta staf gizi. Hasil diskusi menunjukkan dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Agam yang menyatakan kesediaannya untuk membantu, termasuk dalam aspek supervisi kegiatan Gizi Bencana.
Selain sasaran balita, program ini juga mencakup Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Sebanyak 50 ibu hamil dan menyusui akan menerima PMT dengan durasi yang sama, yakni 15 hari, sebagai upaya menjaga kesehatan ibu sekaligus mendukung tumbuh kembang anak secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, UNDIP bersama mitra strategis menegaskan bahwa respons bencana tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, tetapi juga pada investasi jangka panjang melalui pemenuhan gizi yang layak bagi generasi masa depan. Inilah wujud nyata UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat, hadir membersamai masyarakat dengan solusi yang terencana, kolaboratif, dan berdampak. (Komunikasi Publik/UNDIP/Tim Relawan Kedua D-DART & DHW)









