Program multi-disiplin yang fokus pada pembuatan pupuk kompos dari sampah organik menjadi inisiatif utama Tim KKN-T Organik Universitas Diponegoro. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah organik di area Universitas Diponegoro Tembalang.
Pelaksanaan program ini merespon keluhan dari UPT K3L Undip, Bina Kurniawan, S.KM., M.Kes., yang mengungkapkan bahwa proses pengomposan yang memakan waktu 30 hari dianggap terlalu lambat, terutama mengingat Universitas Diponegoro sebagai salah satu Green Campus yang menghasilkan sampah daun melimpah setiap harinya. Menyikapi keluhan tersebut, Tim KKN-T Organik Undip menciptakan metode dan campuran baru dengan tujuan mempercepat proses pengomposan.
Tim KKN-T Organik terdiri dari 24 anggota yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, FISIP, dan Fakultas Teknik. Program ini dilaksanakan pada Kamis, 30 November 2023, dimulai pukul 08:00 WIB, dan dijadwalkan berlangsung selama 14 hari sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk pengomposan sampah daun. Setelah selesai, pupuk kompos akan diuji kadar di laboratorium Teknik Lingkungan Undip.
Dalam wawancara dengan Ketua Tim KKN-T Organik Undip, Fernando Onggowarsito menyatakan, “kita akan panen kompos setelah 2 minggu. Dalam periode tersebut, kita akan bergantian mengecek kondisi pengomposan, mulai dari suhu, bau, ukuran daun, hingga kelembaban.”
Pelaksanaan program ini tetap diawasi dan dibimbing oleh pihak UPT K3L Undip untuk memastikan kegiatan berjalan aman tanpa kecelakaan kerja. Ketua Tim KKN-T ini berharap inovasi yang mereka canangkan berhasil dan dapat dimanfaatkan oleh UPT K3L Undip untuk mempersingkat waktu pengomposan. “Harapan saya, pengomposan yang kita lakukan berhasil, kemudian bisa menangani penumpukan sampah daun yang dialami UPT K3L Undip,” ujar Ketua Tim KKN-T Organik Undip. (Boby-Humas)